Bangkok merupakan ibukota negara Thailand yang terletak di kawasan Asia Tenggara. Kota ini terletak di tepi barat Sungai Chao Phraya, dekat Teluk Thailand. Bersumber dari Wikipedia Indonesia pada url: https://id.wikipedia.org/wiki/Thailand, sebanyak 94,50% penduduk Thailand beragama Buddha. Oleh karena itu, tidaklah mengherankan apabila terdapat banyak candi/kuil di Thailand, begitu juga dengan di Bangkok, dengan bangunan yang berukuran kecil, sedang, hingga besar.
Saya beserta saudara dan teman mengunjungi sejumlah candi yang menjadi tujuan wisata di Bangkok beberapa waktu lalu, seperti Wat Phra Kaew yang satu kompleks dengan The Grand Palace, Wat Pho, Wat Arun, dan Wat Saket. Aturan untuk memasuki empat tempat ini sama karena selain merupakan obyek wisata juga merupakan kuil/candi yang beberapa ruangannya dapat digunakan untuk menghormati Buddha bagi pemeluk agamanya, yaitu berpakaian sopan (menggunakan celana panjang atau rok panjang, menggunakan baju berlengan). Akses utama untuk mencapai beberapa tempat wisata candi populer di Bangkok tersebut adalah menggunakan kapal melalui Sungai Chao Phraya. Kapal yang digunakan ada yang berbendera biru, kuning, merah, dan oranye, serta ada yang tidak menggunakan bendera.
Saya beserta saudara dan teman mengunjungi sejumlah candi yang menjadi tujuan wisata di Bangkok beberapa waktu lalu, seperti Wat Phra Kaew yang satu kompleks dengan The Grand Palace, Wat Pho, Wat Arun, dan Wat Saket. Aturan untuk memasuki empat tempat ini sama karena selain merupakan obyek wisata juga merupakan kuil/candi yang beberapa ruangannya dapat digunakan untuk menghormati Buddha bagi pemeluk agamanya, yaitu berpakaian sopan (menggunakan celana panjang atau rok panjang, menggunakan baju berlengan). Akses utama untuk mencapai beberapa tempat wisata candi populer di Bangkok tersebut adalah menggunakan kapal melalui Sungai Chao Phraya. Kapal yang digunakan ada yang berbendera biru, kuning, merah, dan oranye, serta ada yang tidak menggunakan bendera.
Harga tiket yang dijual bervariasi, yaitu antara 8-50 Baht sekali berangkat ke satu tujuan. Saran saya, gunakanlah kapal berbendera oranye karena harga tiketnya tetap dan lebih terjangkau, yaitu 15 Baht sekali berangkat. Khusus Wat Saket, lokasinya berbeda dan bukan dicapai melalui sungai, tetapi darat.
Karena tempat menginap kami berada di seputar kawasan Samsen Road, maka kami menuju ke Dermaga Thewet (Thewet Pier) atau bisa juga disebut Thewes Pier sesuai dengan nama bangunan yang tertera yang berlokasi di Jalan Krung Kasem (Krung Kasem Road) yang jaraknya tidak begitu jauh dari Samsen Road. Kalau dilihat dari peta melalui GPS (Global Positioning System), jarak antara tempat kami menginap dengan Thewet Pier adalah sekitar 1,4 kilometer. Dari tempat ini, rute kami secara berurutan adalah The Grand Palace, Wat Arun, dan Wat Pho. Pemberhentian terakhir kapal adalah Asiatique yang merupakan tempat belanja alternatif dan terkenal dengan bianglalanya.
Thewet Pier/Thewes Pier |
1. The Grand Palace dan Wat Phra Kaew
Pemberhentian pertama kami adalah The Grand Palace dan Wat Phra Kaew yang kompleksnya sama, yaitu di kawasan Thanon Na Phra Lan. The Grand Palace terbuka untuk umum setiap hari pukul 08.30-16.00 WIB (08.30 AM - 04.00 PM).
Lokasi dan Tiket Masuk The Grand Palace Bangkok |
Untuk masuk kawasan The Grand Palace dan Wat Phra Kaew/Temple of The Emerald Buddha, masing-masing pengunjung dikenakan biaya sebesar 500 Baht atau sekitar Rp. 225 ribu (1 Baht = Rp.450 saat kami berangkat). Saat memasuki kawasan ini, kita diperlihatkan bentuk bangunan yang indah dan rumit dari segi arsitektur.
Temple of The Emerald Buddha |
The Grand Palace |
Dicuplik dari Wikipedia Indonesia pada url: https://id.wikipedia.org/wiki/Wat_Phra_Kaew,
Wat
Phra Kaew atau Temple of The Emerald Buddha atau Kuil Buddha Zamrud
mempunyai nama lengkap Wat Phra Sri Rattana Satsadaram. Kuil ini
merupakan salah satu kuil Buddha terpenting di Thailand yang terletak di
area istana utama pada The Grand Palace Bangkok. Pembangunan kuil ini
dimulai ketika raja Buddha Yodfa Chulaloke (Rama I) memindahkan ibu kota
dari Thonburi ke Bangkok pada tahun 1785. Tidak seperti kuil lainnya
yang mempunyai kamar untuk para biksu, kuil ini hanya diperuntukkan
sebagai bangunan suci, patung-patung dan pagoda-pagoda.
2. Wat Pho
Setelah mengunjungi The Grand Palace dan Wat Phra Kaew, perjalanan kami selanjutnya adalah ke Wat Pho. Jarak dari dari The Grand Palace ke Wat Pho adalah sekitar 450 meter yang ditempuh menggunakan kapal berbendera oranye dengan harga tiket 15 Baht per orang. Sesampainya di dermaga, kami berjalan kami melewati pasar Tha Tien yang menjual berbagai makanan, minuman, dan oleh-oleh khas Bangkok. Beberapa puluh meter kemudian, sampailah kami di kawasan Wat Pho yang berlokasi di Distrik Rattanakosin. Tiket masuk ke Wat Pho sebesar 100 Baht dengan gratis satu botol air mineral yang ditukar pada sebuah kios di lokasi. Wat Pho terbuka setiap hari untuk umum pukul 08.30-17.30 WIB (08.30 AM - 05.30 PM).
Obyek paling menarik di Wat Pho adalah Buddha yang sedang berbaring menyamping atau The Reclining Buddha dengan ukuran yang besar, selain terdapat candi-candi kecil yang berjumlah cukup banyak dan sangat menarik untuk dilihat. Wat Pho merupakan salah satu kuil tertua di Bangkok. Patung Buddha Berbaring yang menjadi daya tarik utamanya berukuran panjang 46 meter dan tinggi 15 meter dan dilapisi dengan emas murni.
The Reclining Buddha |
3. Wat Arun
Tempat yang kami datangi selanjutnya adalah Wat Arun atau Temple of Dawn atau Kuil/Candi Fajar yang terletak di kawasan Wang Doem, Distrik Bangkok Yai. Untuk mencapai lokasi tersebut, kami menyeberang menggunakan kapal dengan harga tiket 4 Baht. Tiket masuk ke kuil yang bernuansa warna putih ini adalah sebesar 50 Baht dan terbuka untuk umum setiap hari pukul 08.30-17.30 WIB (08.30 AM - 05.30 PM).
Anak tangga untuk naik hampir ke puncak Wat Arun (dekat puncak ditutup untuk umum) terbilang unik karena ukurannya dibuat sempit, sehingga pengunjung harus berhati-hati setiap naik dan turun anak tangga.
Karena banyaknya wisatawan dari Indonesia ke sini, terdapat tulisan pemberitahuan berbahasa Indonesia (selain bahasa negara lain) yang meminta agar pengunjung tidak membuang sampah dan rokok ke lantai.
Di area Wat Arun terdapat pedagang yang menjual berbagai suvenir dan kebanyakan dapat berbahasa Indonesia. Hal ini cukup memudahkan turis asal Indonesia untuk berkomunikasi dengan pedagang-pedagang tersebut. Hal unik lainnya, kita bisa mencoba menggunakan baju khas Thailand dengan membayar sebesar 100 Baht kepada pedagang di kawasan tersebut. Pakaian yang kita gunakan tidak dilepas, tetapi langsung ditutup dengan kain dan aksesoris khas Thailand.
4. Wat Saket
Tempat selanjutnya yang juga menarik untuk dikunjungi adalah Wat Saket atau Golden Mount atau Bukit Emas yang berlokasi di Distrik Pom Prap Sattru Phai. Untuk mencapai lokasi ini, jalan darat menjadi akses, tidak lagi melalui sungai. Wat Saket terletak di bukit buatandan terbuka untuk umum setiap hari pukul 08.00-19.00 WIB (08.00 AM - 07.00 PM) dengan tiket masuk sebesar 50 Baht per orang. Di area ini terdengar suara para biksu yang membaca doa menggunakan bahasa Thai.
Tempat yang kami datangi selanjutnya adalah Wat Arun atau Temple of Dawn atau Kuil/Candi Fajar yang terletak di kawasan Wang Doem, Distrik Bangkok Yai. Untuk mencapai lokasi tersebut, kami menyeberang menggunakan kapal dengan harga tiket 4 Baht. Tiket masuk ke kuil yang bernuansa warna putih ini adalah sebesar 50 Baht dan terbuka untuk umum setiap hari pukul 08.30-17.30 WIB (08.30 AM - 05.30 PM).
Wat Arun |
Karena banyaknya wisatawan dari Indonesia ke sini, terdapat tulisan pemberitahuan berbahasa Indonesia (selain bahasa negara lain) yang meminta agar pengunjung tidak membuang sampah dan rokok ke lantai.
Di area Wat Arun terdapat pedagang yang menjual berbagai suvenir dan kebanyakan dapat berbahasa Indonesia. Hal ini cukup memudahkan turis asal Indonesia untuk berkomunikasi dengan pedagang-pedagang tersebut. Hal unik lainnya, kita bisa mencoba menggunakan baju khas Thailand dengan membayar sebesar 100 Baht kepada pedagang di kawasan tersebut. Pakaian yang kita gunakan tidak dilepas, tetapi langsung ditutup dengan kain dan aksesoris khas Thailand.
Tempat selanjutnya yang juga menarik untuk dikunjungi adalah Wat Saket atau Golden Mount atau Bukit Emas yang berlokasi di Distrik Pom Prap Sattru Phai. Untuk mencapai lokasi ini, jalan darat menjadi akses, tidak lagi melalui sungai. Wat Saket terletak di bukit buatandan terbuka untuk umum setiap hari pukul 08.00-19.00 WIB (08.00 AM - 07.00 PM) dengan tiket masuk sebesar 50 Baht per orang. Di area ini terdengar suara para biksu yang membaca doa menggunakan bahasa Thai.
Untuk mencapai puncak bangunan, pengunjung harus menaiki anak tangga beton yang dicat merah, Suasana sejuk terasa beberapa meter saat naik ke atas karena kiri dan kanan bangunan ditumbuhi pepohonan dan adanya alat yang senantiasa mengeluarkan air embun, meskipun beberapa meter sesudahnya terasa panas karena tidak ada penghalang sinar matahari. Namun, di puncak bangunan kesejukan kembali terasa karena adanya angin berhembus pada bangunan yang cukup tinggi ini. Di puncak bangunan terdapat tempat untuk umat Buddha memberikan penghormatan terhadap Buddha. Apabila kita berkeliling, di sisi lain puncak bangunan dijajakan makanan, minuman, dan suvenir bagi wisatawan. Bahkan, ada yang menjual es krim dan akan menambah kesegaran setelah merasakan panas beberapa meter menuju puncak bangunan.Dari puncak bangunan, kita dapat melihat bangunan-bangunan di Bangkok.
Masih banyak tempat yang bisa dikunjungi di Bangkok. Empat candi di atas hanyalah sebagian yang dikunjungi wisatawan karena sudah populer. Keep traveling and be happy.
No comments:
Post a Comment