Leonard Kleinrock, Sang Bapak Internet

Internet....... Interconected Networking.......
Karena jaringan yang satu ini, wawasan kita akan berbagai hal di dunia makin terbuka. Tahun 86-an (berhubung saya mulai merasakan bangku sekolah di tahun ini), di daerah saya informasi yang berasal dari luar daerah (gak usah jauh-jauh smp luar negeri) masih terbatas  karena:

1. Masih baca-baca di media cetak, itupun sangat terbatas dan halamannya masih hitam putih karena yang berusaha di bidang itu sangat sedikit, bahkan bisa gak baca sama sekali karena gak nemu terbitannya.

2. Mau nonton, yang dilihat hanya tayangan TVRI nasional, paling terkenal saat itu film Unyil (rame rasanya saat itu)

3. Mau dengar siaran luar hanya dari RRI.

4. Mau tau informasi selain dari media tersebut di atas dari mulut ke mulut karena gak punya telepon, kalau adapun keluarganya terbilang tajir karena biaya pasang dan bayar per bulannya  mahal.

5. Cara lainnya melalui surat, sampainya lama banget, paling cepat sebulan, ckckckckkck....

Kampua/Bida, Uang Rakyat Indonesia Zaman Kerajaan Buton

Internet betul-betul gerbang pengetahuan (sisi positif nih...:). Selain bisa mengunduh berbagai macam aplikasi baik game, lagu, film, maupun peraturan perundang-undangan, dunia maya ini menyampaikan pengetahuan tak terhingga tentang sejarah (keren..). Disini saya mengkhususkan sejarah Indonesia tentang mata uang kertas yang beredar pada abad ke-19 di Sulawesi Tenggara, tepatnya di Kerajaan Buton, namanya Kampua atau Bida.